1. Dari Makkah: Prabowo Tinjau Penanganan KMP Tunu Pratama Jaya
Tanggerang Informasi dari Makkah Saat menunaikan ibadah umrah, Presiden Prabowo Subianto mendapatkan kabar tragis mengenai tenggelamnya KMP Tunu Pratama Jaya di Selat Bali, pada Rabu malam, 2 Juli 2025. Kapal yang mengangkut 53 penumpang, 12 kru, dan 22 kendaraan itu dilaporkan karam akibat cuaca buruk sekitar pukul 23.35 WIB
Melalui Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya, Presiden langsung memerintahkan Basarnas dan instansi terkait untuk melakukan operasi penyelamatan darurat segera “Dari Tanah Suci, beliau memerintahkan untuk segera melakukan tanggap darurat penyelamatan penumpang dan kru secepat mungkin,” ujar Teddy
2. Kepedulian dari Tanah Suci: Instruksi Cepat Prabowo untuk Basarnas
dari Makkah Sekitar dini hari Kamis, 3 Juli 2025, Presiden Prabowo menerima laporan kecelakaan kapal penumpang Tunu Pratama Jaya yang tenggelam di perairan Bali akibat kerusakan mesin dan kondisi cuaca ekstrem yang menyebabkan kapal terbalik hanya dalam hitungan menit setelah mengirim sinyal darurat .
Baca Juga: Liga Indonesia 2025, Nick Kuipers Akan Merumput Bersama Dewa United
Instruksi cepat tersebut menyertai langkah lanjutan, termasuk penyiapan evakuasi dan antisipasi penanganan selanjutnya.
Hingga Kamis pagi, tim SAR telah berhasil mengevakuasi 14 selamat dan menemukan beberapa jenazah di pesisir Bali, tetapi puluhan orang masih hilang dan operasi pencarian terus berlangsung dengan melibatkan sembilan kapal, termasuk KN SAR Permadi
3. Domisili Ibadah Tak Halangi Respons Cepat Pemerintah
Penenggelaman KMP Tunu Pratama Jaya menjadi ujian serius bagi Basarnas yang bertindak di tengah Sin Ratu Bali dengan gelombang hingga 2,5 meter dan cuaca buruk.Instruksi Prabowo mendapat respons cepat dari Basarnas. Tim SAR gabungan langsung diterjunkan ke lokasi kejadian dengan mengerahkan kapal penyelamat, penyelam, dan perlengkapan evakuasi. Proses pencarian korban masih terus berlangsung hingga hari ini, dengan fokus pada penyelamatan korban yang kemungkinan masih bertahan di sekitar lokasi tenggelam.
Kepala Basarnas menyatakan bahwa pihaknya bekerja siang dan malam demi menyelamatkan sebanyak mungkin korban. “Kami bergerak sesuai arahan Pak Menhan dan sesuai protokol SAR. Setiap detik sangat berarti bagi keselamatan mereka,” ujarnya.